29 Juli 2013

DOA HARIAN BULAN RAMADHAN


DOA HARI KEEMPATBELAS RAMADHAN: 
UJIAN ILAHI

Di hari keempat belas bulan Ramadhan kita membaca:

Allahumma Laa Tuakhidzni Fiihi Bil’atsaraati wa Aqilni Fiihi Minal Khathaya Walhafawaati wa Laa Taj’alni Fiihi Gharadhan Lil Balaayaa Walaafaat Bi’izzatika Yaa ‘Izzal Muslimiina

Ya Allah...

Janganlah Engkau hukum aku, karena kekeliruan yang kulakukan. Ampunilah aku dari kesalahan-kesalahan dan kebodohan. Janganlah Engkau jadikan diriku sebagai sarana bala’ dan malapetaka dengan kemuliaan-Mu. Wahai Kemuliaan kaum Muslimin.

__________


Dalam doa hari keempat belas bulan Ramadhan ada tiga tema penting; dosa dan taubat, aman dari malapetaka ilahi dan kemuliaan di balik penghambaan. Doa hari keempat belas ini menekankan ujian ilahi.

Kehidupan yang dialami setiap orang tidak statis dan hanya satu bentuk. Terkadang manusia mengalami kesulitan dan bencana, di waktu lain merasakan ketenangan dan kesejahteraan. Tidak ada seorangpun di dunia yang hidup hanya merasakan kesulitan dan menderita, atau senantiasa senang dan gembira dalam kehidupannya. Dan yang pasti setiap kesulitan dan kegembiraan yang dirasakan seseorang tidak menjadi tanda bagi kebaikan atau keburukan orang tersebut.

Di dunia ini tidak ada seorangpun yang akan diketahui kemampuan dan derajatnya tanpa ada cobaan. Manusia akan disebut berhasil bila telah menyelesaikan ujian dengan baik. Oleh karenanya, keberadaan bencana dan ujian sangat penting untuk mengetahui derajat manusia.

Berikut ini bencana dan ujian dibagi dalam dua kelompok; individu dan sosial.

1. Individu

a. Balasan

Bencana dan ujian seperti nyamuk yang dikirim oleh Allah Swt untuk membunuh Namrud.

b. Derajat

Allah Swt berfirman, “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya.” (QS. al-Baqarah: 124)

2. Sosial

a. Balasan

Bencana angin topan yang dikirimkan oleh Allah kepada kaum Nabi Nuh as.

b. Derajat

Ujian yang menimpa Rasulullah Saw dan Muslimin di awal Islam di Syi’b Abi Thalib.

Bila bencana dan ujian berdampak pada peningkatan derajat manusia, maka setiap orang yang mendapat bencana ini harus bersabar dan menghadapinya dengan bertawakal kepada Allah Swt. Sebaliknya, bila bencana dan ujian itu berujud pembalasan dari Allah Swt, maka setiap orang yang mendapat bencana ini harus segera bertaubat dan meminta kepada Allah agar mengampuninya. Dalam kondisi inilah kita berkata, “Ya Allah! Ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana.” (Doa Kumail)


DOA HARI KELIMABELAS RAMADHAN: 
LAPANG DADA

Di hari kelima belas bulan Ramadhan kita membaca:
Allahummarzuqni Fiihi Ta’atal Khaasyi’iina Wasyrah Fiihi Shadri Biinabatil Mukhbitiin Biamaanika Yaa Amaanal Khaaifiina.
Ya Allah...
Berilah aku rezeki berupa ketaatan orang-orang yang khusyu. Lapangkanlah dadaku dengan taubatnya orang-orang yang menyesal dengan keamanan-Mu Wahai Keamanan untuk orang-orang yang takut.
__________
Kebanyakan nikmat yang dianugerahkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw diberikan tanpa mengungkit-ungkit, tapi berbeda dengan nikmat lapang dada seperti yang difirmankannya dalam al-Quran, “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?” (QS. as-Syarh: 1)
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MELAPANGKAN DADA:
1. Akrab dengan al-Quran
“Yaa Allah! Beri cahaya mataku dengan Kitab-Mu dan lapangkan dadaku dengannya.” (Ushul al-Kafi, jilid 2, hal 577)
2. Kehendak ilahi
Allah Swt berfirman, “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam...” (QS. al-An’am: 125)
PENGARUH SIFAT LAPANG DADA:
1. Wajah menjadi ramah
Ketika hati seseorang lapang, maka seluruh anggota tubuhnya juga menjadi lebih ramah dan lapang. Kelapangan dada ini lebih tampak pada wajah seseorang. Begitulah Rasulullah Saw bersabda, “Orang yang paling sering tersenyum adalah yang wajahnya paling ramah.” (Tarikh Ya’qubi, jilid 1, hal 513)
2. Lemah lembut
Hati yang lapang membuat sikap seseorang lebih lembut kepada orang lain. Karena seseorang yang memiliki kelapangan dada, maka ia membagi kasih sayangnya dengan orang lain. Sikap lapang dada yang dimiliki oleh Rasulullah Saw membuat beliau begitu menyayangi orang lain dan bersikap lemah lembut dengan mereka. Disebutkan dalam hadis, “Rasulullah adalah orang yang paling menyayangi orang lain.” (Mustanad Abu Hanifah, Riyadh, Maktabi al-Kautsar, 1415, hal 51)
3. Menutupi aib orang lain
Salah satu ciri orang yang memiliki sifat lapang dada adalah menutupi aib orang lain. Ia tidak membuka keburukan seseorang kepada orang lain. Begitulah yang dilakukan Rasulullah Saw kepada orang-orang Munafik yang berada di sekelilingnya. Sekalipun ia mengetahui perbuatan buruk mereka, tapi beliau tidak membongkarnya agar hilang kehormatan mereka. Sikap beliau menutupi aib mereka muncul dari kelapangan dadanya. Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang menutupi aib saudaranya yang mukmin di dunia, maka Allah Swt akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat.” (Tarikh Baghdadi)
 

DOA HARI KEENAMBELAS RAMADHAN:
MENGENAL ORANG BAIK DAN BURUK

Di hari keenam belas bulan Ramadhan kita membaca:
Allahumma Waffiqni Fiihi Limuwaafaqatil Abrar Wa Jannibni Fiihi Muraafaqatal Asyraar Wa Aawini Fiihi Birahmatika Ilaa Daaril Qaraar Bi ilaahiyyatika Yaa Ilaahal Aalamiina
Ya Allah...
Berilah aku kemampuan untuk hidup sebagaimana kehidupan orang-orang yang baik. Jauhkanlah aku dari kehidupan bersama orang-orang yang jahat. Naungilah aku dengan rahmat-Mu hingga sampai kepada alam akhirat. Demi ketuhanan-Mu Wahai Tuhan seru sekalian alam.
____________
Dalam doa hari keenam belas bulan Ramadhan ada tiga tema penting; bergaul dengan orang baik dan buruk serta kenikmatan di alam akhirat. Doa hari keenam belas ini menekankan mengenal orang baik dan buruk.
CIRI-CIRI ORANG BAIK:
1. Memiliki yang terbaik
Allah Swt berfirman, “Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.” (QS. Ali Imran: 198)
2. Berlimpahan nikmat
Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga).” (QS. al-Muthaffifin: 22)
CIRI-CIRI ORANG BURUK:
Imam Ali as menyebut sejumlah kasus berikut ini sebagai ciri-ciri orang buruk:
1. Pemimpin kesesatan
Imam Ali as berkata, “Orang terburuk di antara kalian adalah pemimpin kesesatan dan para penyesat.” (Ghurar al-Hikam, tentang keburukan, dan semua catatan kaki selanjutnya berasal dari sumber yang sama)
2. “Barangsiapa yang tidak menerima permintaan maaf.”
3. “Orang yang tidak peduli masyarakat menilainya sebagai orang buruk.”
4. “Ulama yang berbuat fasad dan keburukan.”
5. “Pengadu domba.”
6. “Orang yang memisahkan dua sahabat.”



DOA HARI KETUJUHBELAS RAMADHAN: 
AMAL TERBAIK

Di hari ketujuh belas bulan Ramadhan kita membaca:
Allahummahdini Fiihi Lishaalihil A’maal Waqdhi Lii Fiihil Hawaaija Walaamaal Yaa Man Laa Yahtaaju Ilaat Tafsiir Wassuaali Yaa Aaliman Bimaa Fii Shuduuril ‘Aalamiina Shalli Ala Muhammadin Wa Aalihit Thaahiriina
Ya Allah...
Tunjukkanlah aku kepada amal kebajikan dan penuhilah hajat dan cita-citaku. Wahai Yang Maha Mengetahui keperluan, tanpa pengungkapan permohonan. Wahai Yang Maha Mengetahui segala yang ada di dalam hati seluruh isi alam. Shalawat atas Muhammad dan keluarganya yang suci.
__________
Dalam doa hari ketujuh belas bulan Ramadhan ada tiga tema penting; perbuatan baik, keinginan dan cita-cita serta ilmu Allah akan hati manusia. Doa hari ketujuh belas ini menekankan taufik berbuat baik.
AMAL TERBAIK:
1. “Amal terbaik adalah yang tersulit.” (Bihar al-Anwar, jilid 7, hal 191)
2. “Amal terbaik adalah apa yang tidak disukai oleh dirimu.” (Bihar al-Anwar, jilid 78, hal 69)
3. “Amal terbaik adalah perbuatan untuk Allah.” (Ghurar al-Hikam, tentang amal)
4. “Amal terbaik adalah yang kontinyu, sekalipun sedikit.” (Rahnama-ye Tabligh, jilid 7, jalasah 17)
DAMPAK AMAL SALEH:
1. Keberuntungan
Allah Swt berfirman, “Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.” (QS. al-Qashas: 67)
2. Kehidupan yang baik
Allah Swt berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl: 97)
3. Tanda keimanan
Imam Ali as berkata, “Amal adalah tanda keimanan.” (Ghurar al-Hikam, tentang amal)



DOA HARI KEDELAPANBELAS RAMADHAN: 
BERKAH RAMADHAN

Di hari kedelapan belas bulan Ramadhan kita membaca:
Allahumma nabbihni Fiihi Libarakaati Ashaarihi Wanawwir Fiihi Qalbi Bidhiyaai Anwaarihi Wakhudz Bikulli A’adhaai Ilaa Ittbiaa’i Aatsaarihi Binuurika Yaa Munawwira Quluubil ‘Aarifiina
Ya Allah...
Sadarkan aku akan berkah-berkah yang terdapat di saharnya. Sinarilah hatiku dengan terang cahayanya. Bimbinglah aku dan seluruh anggota tubuhku untuk dapat mengikuti ajaran-ajarannya. Demi cahaya-Mu Wahai Penerang hati para arifin.
________
Dalam doa hari kedelapan belas bulan Ramadhan ada tiga tema penting; berkah sahur, terangnya hati, dan mengikut ajaran ilahi. Doa hari kedelapan belas ini menekankan Berkah Bulan Ramadhan.
BERKAH BULAN RAMADHAN:
1. Ampunan ilahi
Rasulullah Saw bersabda, “Siapa saja yang mendapati bulan Ramadhan dan Allah tidak mengampuni dosanya, maka ia sangat jauh dari rahmat Allah.”
2. Doa diterima
“Doa kalian di bulan Ramadhan akan diterima.”
3. Tertutupnya pintu neraka
“Pada bulan Ramadhan, pintu-pintu neraka ditutup, sementara pintu-pintu surga dibuka.”
4. Amal ibadah diterima
“Amal ibadah kalian di bulan Ramadhan diterima.”
5. Aman dari godaan setan
“Allah menyiapkan tujuh malaikat bagi setan yang ingin menyesatkan manusia, sehingga ia tidak mampu melakukan niatnya. Hal ini terus berlanjut sampai bulan Ramadhan selesai.”
6. Bernafas terhitung bertasbih
“Tarikan nafas kalian di bulan Ramadhan terhitung tasbih.”
7. Tidur terhitung ibadah
“Tidur kalian terhitung ibadah.” (Bihar al-Anwar, jilid 96, hal 358, Khutbah Sya’baniyah Rasulullah Saw)




DOA HARI KELIMABELAS RAMADHAN:
 LAPANG DADA

Di hari kelima belas bulan Ramadhan kita membaca:
Allahummarzuqni Fiihi Ta’atal Khaasyi’iina Wasyrah Fiihi Shadri Biinabatil Mukhbitiin Biamaanika Yaa Amaanal Khaaifiina.
Ya Allah...
Berilah aku rezeki berupa ketaatan orang-orang yang khusyu. Lapangkanlah dadaku dengan taubatnya orang-orang yang menyesal dengan keamanan-Mu Wahai Keamanan untuk orang-orang yang takut.
__________
Kebanyakan nikmat yang dianugerahkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw diberikan tanpa mengungkit-ungkit, tapi berbeda dengan nikmat lapang dada seperti yang difirmankannya dalam al-Quran, “Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?” (QS. as-Syarh: 1)
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MELAPANGKAN DADA:
1. Akrab dengan al-Quran
“Yaa Allah! Beri cahaya mataku dengan Kitab-Mu dan lapangkan dadaku dengannya.” (Ushul al-Kafi, jilid 2, hal 577)
2. Kehendak ilahi
Allah Swt berfirman, “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam...” (QS. al-An’am: 125)

PENGARUH SIFAT LAPANG DADA:
1. Wajah menjadi ramah
Ketika hati seseorang lapang, maka seluruh anggota tubuhnya juga menjadi lebih ramah dan lapang. Kelapangan dada ini lebih tampak pada wajah seseorang. Begitulah Rasulullah Saw bersabda, “Orang yang paling sering tersenyum adalah yang wajahnya paling ramah.” (Tarikh Ya’qubi, jilid 1, hal 513)
2. Lemah lembut
Hati yang lapang membuat sikap seseorang lebih lembut kepada orang lain. Karena seseorang yang memiliki kelapangan dada, maka ia membagi kasih sayangnya dengan orang lain. Sikap lapang dada yang dimiliki oleh Rasulullah Saw membuat beliau begitu menyayangi orang lain dan bersikap lemah lembut dengan mereka. Disebutkan dalam hadis, “Rasulullah adalah orang yang paling menyayangi orang lain.” (Mustanad Abu Hanifah, Riyadh, Maktabi al-Kautsar, 1415, hal 51)
3. Menutupi aib orang lain
Salah satu ciri orang yang memiliki sifat lapang dada adalah menutupi aib orang lain. Ia tidak membuka keburukan seseorang kepada orang lain. Begitulah yang dilakukan Rasulullah Saw kepada orang-orang Munafik yang berada di sekelilingnya. Sekalipun ia mengetahui perbuatan buruk mereka, tapi beliau tidak membongkarnya agar hilang kehormatan mereka. Sikap beliau menutupi aib mereka muncul dari kelapangan dadanya. Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang menutupi aib saudaranya yang mukmin di dunia, maka Allah Swt akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat.” (Tarikh Baghdadi)


DOA HARI KEENAMBELAS RAMADHAN: 
MENGENAL ORANG BAIK DAN BURUK

Di hari keenam belas bulan Ramadhan kita membaca:
Allahumma Waffiqni Fiihi Limuwaafaqatil Abrar Wa Jannibni Fiihi Muraafaqatal Asyraar Wa Aawini Fiihi Birahmatika Ilaa Daaril Qaraar Bi ilaahiyyatika Yaa Ilaahal Aalamiina
Ya Allah...
Berilah aku kemampuan untuk hidup sebagaimana kehidupan orang-orang yang baik. Jauhkanlah aku dari kehidupan bersama orang-orang yang jahat. Naungilah aku dengan rahmat-Mu hingga sampai kepada alam akhirat. Demi ketuhanan-Mu Wahai Tuhan seru sekalian alam.
____________
Dalam doa hari keenam belas bulan Ramadhan ada tiga tema penting; bergaul dengan orang baik dan buruk serta kenikmatan di alam akhirat. Doa hari keenam belas ini menekankan mengenal orang baik dan buruk.
CIRI-CIRI ORANG BAIK:
1. Memiliki yang terbaik
Allah Swt berfirman, “Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.” (QS. Ali Imran: 198)
2. Berlimpahan nikmat
Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga).” (QS. al-Muthaffifin: 22)
CIRI-CIRI ORANG BURUK:
Imam Ali as menyebut sejumlah kasus berikut ini sebagai ciri-ciri orang buruk:
1. Pemimpin kesesatan
Imam Ali as berkata, “Orang terburuk di antara kalian adalah pemimpin kesesatan dan para penyesat.” (Ghurar al-Hikam, tentang keburukan, dan semua catatan kaki selanjutnya berasal dari sumber yang sama)
2. “Barangsiapa yang tidak menerima permintaan maaf.”
3. “Orang yang tidak peduli masyarakat menilainya sebagai orang buruk.”
4. “Ulama yang berbuat fasad dan keburukan.”
5. “Pengadu domba.”
6. “Orang yang memisahkan dua sahabat.”


 DOA HARI KETUJUHBELAS RAMADHAN: AMAL TERBAIK

Di hari ketujuh belas bulan Ramadhan kita membaca:

  • Allahummahdini Fiihi Lishaalihil A’maal Waqdhi Lii Fiihil Hawaaija Walaamaal Yaa Man Laa Yahtaaju Ilaat Tafsiir Wassuaali Yaa Aaliman Bimaa Fii Shuduuril ‘Aalamiina Shalli Ala Muhammadin Wa Aalihit Thaahiriina
    Ya Allah...
    Tunjukkanlah aku kepada amal kebajikan dan penuhilah hajat dan cita-citaku. Wahai Yang Maha Mengetahui keperluan, tanpa pengungkapan permohonan. Wahai Yang Maha Mengetahui segala yang ada di dalam hati seluruh isi alam. Shalawat atas Muhammad dan keluarganya yang suci.
    __________
    Dalam doa hari ketujuh belas bulan Ramadhan ada tiga tema penting; perbuatan baik, keinginan dan cita-cita serta ilmu Allah akan hati manusia. Doa hari ketujuh belas ini menekankan taufik berbuat baik.
    AMAL TERBAIK:
    1. “Amal terbaik adalah yang tersulit.” (Bihar al-Anwar, jilid 7, hal 191)
    2. “Amal terbaik adalah apa yang tidak disukai oleh dirimu.” (Bihar al-Anwar, jilid 78, hal 69)
    3. “Amal terbaik adalah perbuatan untuk Allah.” (Ghurar al-Hikam, tentang amal)
    4. “Amal terbaik adalah yang kontinyu, sekalipun sedikit.” (Rahnama-ye Tabligh, jilid 7, jalasah 17)
    DAMPAK AMAL SALEH:
    1. Keberuntungan
    Allah Swt berfirman, “Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.” (QS. al-Qashas: 67)
    2. Kehidupan yang baik
    Allah Swt berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl: 97)
    3. Tanda keimanan
    Imam Ali as berkata, “Amal adalah tanda keimanan.” (Ghurar al-Hikam, tentang amal)
    Sumber: Pesan Doa Harian Bulan Ramadhan



DOA HARI KEDELAPANBELAS RAMADHAN: 
BERKAH RAMADHAN

Di hari kedelapan belas bulan Ramadhan kita membaca:
Allahumma nabbihni Fiihi Libarakaati Ashaarihi Wanawwir Fiihi Qalbi Bidhiyaai Anwaarihi Wakhudz Bikulli A’adhaai Ilaa Ittbiaa’i Aatsaarihi Binuurika Yaa Munawwira Quluubil ‘Aarifiina
Ya Allah...
Sadarkan aku akan berkah-berkah yang terdapat di saharnya. Sinarilah hatiku dengan terang cahayanya. Bimbinglah aku dan seluruh anggota tubuhku untuk dapat mengikuti ajaran-ajarannya. Demi cahaya-Mu Wahai Penerang hati para arifin.
________
Dalam doa hari kedelapan belas bulan Ramadhan ada tiga tema penting; berkah sahur, terangnya hati, dan mengikut ajaran ilahi. Doa hari kedelapan belas ini menekankan Berkah Bulan Ramadhan.
BERKAH BULAN RAMADHAN:
1. Ampunan ilahi
Rasulullah Saw bersabda, “Siapa saja yang mendapati bulan Ramadhan dan Allah tidak mengampuni dosanya, maka ia sangat jauh dari rahmat Allah.”
2. Doa diterima
“Doa kalian di bulan Ramadhan akan diterima.”
3. Tertutupnya pintu neraka
“Pada bulan Ramadhan, pintu-pintu neraka ditutup, sementara pintu-pintu surga dibuka.”
4. Amal ibadah diterima
“Amal ibadah kalian di bulan Ramadhan diterima.”
5. Aman dari godaan setan
“Allah menyiapkan tujuh malaikat bagi setan yang ingin menyesatkan manusia, sehingga ia tidak mampu melakukan niatnya. Hal ini terus berlanjut sampai bulan Ramadhan selesai.”
6. Bernafas terhitung bertasbih
“Tarikan nafas kalian di bulan Ramadhan terhitung tasbih.”
7. Tidur terhitung ibadah
“Tidur kalian terhitung ibadah.” (Bihar al-Anwar, jilid 96, hal 358, Khutbah Sya’baniyah Rasulullah Saw)




DOA HARI KESEMBILANBELAS RAMADHAN: 
KELAYAKAN MENDAPAT HIDAYAH

Di hari kesembilan belas bulan Ramadhan kita membaca:
Allahumma Waffir Fiihi Hazzhi Min Barakaatihi Wa Sahhil Sabiili Ila Khairaatihi Wa Laa Tahrimni Qabuula Hasanaatihi Yaa Hadiyan Ilal Haqqil Mubiina
Ya Allah...
Penuhilah bagianku dengan berkah-berkahnya. Mudahkanlah jalanku menuju kebaikan-kebaikannya. Janganlah Kau jauhkan aku dari menerima kebaikan-kebaikannya. Wahai Pemberi Petunjuk kepada kebenaran yang terang.
__________
Dalam doa hari kesembilan belas bulan Ramadhan ada empat tema penting; pengertian berkah, berkah bulan Ramadhan, melaksanakan perbuatan baik dan tolok ukur perbuatan yang diterima Allah. Doa hari kesembilan belas ini menekankan siapa saja yang layak mendapat hidayah.
ORANG YANG LAYAK MENDAPAT HIDAYAH:
1. Mukmin Allah Swt berfirman, “... Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya...” (QS. at-Taghabun: 11)
2. Orang yang bertaubat
Allah Swt berfirman, “... Menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya.” (Qs. ar-Ra’d: 27)
3. Orang yang berpegangan teguh kepada Allah
Allah Swt berfirman, “... Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran: 101)
4. Mujahidin
Allah Swt berfirman, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami...” QS. al-Ankabut: 69)
5. Orang yang bertakwa
Imam Ali as berkata, “Diberi hidayah orang yang merasa dalam hatinya ada takwa.” (Ghurar al-Hikam, tentang hidayah)
6. Orang yang sabar
Imam Ali as berkata, “Mendapat hidayah barangsiapa yang memakai pakaian sabar dan yakin.” (Ghurar al-Hikam, tentang hidayah)
7. Mukhlisin Imam Ali as berkata, “Diberi hidayah orang yang mengikhlaskan imannya.” (Ghurar al-Hikam, tentang hidayah)
WASILAH TERBAIK UNTUK MENDAPAT HIDAYAH:
1. Al-Quran
Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus...” (QS. 17: 9)
2. Ahlul Bait Rasulullah Saw bersabda, “Aku telah meninggalkan dua pusaka untuk kalian. Selama kalian berpegangan kepada keduanya, maka kalian tidak akan tersesat. Keduanya adalah Kitabullah dan Itrah (Ahlul Bait).” (Ma’alim al-Madrasatain, hal 48)



DOA HARI KEDUA PULUH RAMADHAN: 
MEMBACA AL-QUR’AN

Di hari kedua puluh bulan Ramadhan kita membaca:
Allahummaftah Lii Fiihi Abwaabal Jinaan Wa Aghliq ‘Anni Fiihi Abwaaban Niiraan Wa Waffiqni Fiihi Litilaawatil Quraan Yaa Munzilas Sakiinati Fii Quluubil Mu’miniina
Ya Allah... Bukakanlah bagiku pintu-pintu surga. Tutupkanlah bagiku pintu-pintu neraka. Berikanlah kemampuan padaku untuk membaca al-Quran. Wahai Penurun ketenangan di dalam hati orang-orang mukmin.
__________
Dalam doa hari kedua puluh bulan Ramadhan ada empat tema penting; dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka, taufik membaca al-Quran dan ketenangan bagi hati Mukminin. Doa hari kedua puluh ini menekankan membaca al-Quran.
AKRAB BERSAMA AL-QURAN:
1. Al-Quran sebagai pemimpin
Rasulullah Saw bersabda, “Hendaklah kalian senantiasa bersama al-Quran! Jadikanlah al-Quran sebagai pemimpin dan petunjuk kalian.” (Kanz al-Ummal, hadis 4029)
2. Kelebihan Al-Quran Rasulullah Saw bersabda, “Kelebihan al-Quran dibandingkan semua pembicaraan seperti kelebihan Allah atas makhluk-Nya.” (Bihar al-Anwar, jilid 92, hal 18)
KOMPREHENSIFITAS AL-QURAN:
Imam Ali as berkata, “Barangsiapa yang menginginkan ilmu orang-orang terdahulu dan akan datang, maka hendaknya ia belajar al-Quran, berpikir tentangnya dan teliti dalam membacanya.” (Kanz al-Ummal, hadis 2454)
INDAHNYA UCAPAN AL-QURAN:
Imam Ali as berkata, “Belajarlah akan Kitab Allah, karena ucapan paling indah ada pada al-Quran dan nasihat yang paling lugas. Berpikirlah tentang ayat-ayatnya, karena al-Quran menyemaikan hati manusia. Mintalah kesembuhan lewat cahayanya, karena al-Quran menyembuhkah hati manusia. Bacalah al-Quran dengan indah, karena kisah-kisah terbaik ada di dalamnya.” (Tuhaf al-Uqul, hal 150)
PENEBUS DOSA:
Rasulullah Saw bersabda, “Hendaklah kalian membaca al-Quran. Karena membacanya dapat menjadi penebus dosa, tameng api neraka dan pelindung dari azab.” (Bihar al-Anwar, jilid 92, hal 17)
PEMBACA AL-QURAN YANG TIDAK TAHU PEMIMPINNYA:
Suatu malam Kumail bin Ziyad mengikuti langkah Imam Ali as yang sedang berjalan menuju rumahnya. Mereka melewati sebuah rumah yang terdengar suara bacaan al-Quran. Suara pembacanya begitu indah dan menyentuh hati. Kumail bin Ziyad begitu ingin sekali seperti orang itu. Ia ingin mengucapkan selamat bagi orang tersebut di dalam hatinya. Imam Ali as mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh Kumail bin Ziyad dan tanpa bertanya beliau berkata, “Wahai Kumail! Jangan sampai engkau tertipu oleh bacaan al-Quran orang itu. Karena pembacanya akan dimasukkan ke dalam neraka. Betapa banyak pembaca al-Quran, tapi al-Quran sendiri melaknat mereka. Segera apa yang kukatakan ini akan menjadi kenyataan.”
Beberapa waktu berlalu, hingga orang-orang Khawarij bangkit menentang Imam Ali as. Banyak dari mereka yang mati dalam perang itu. Pasca berakhirnya perang, Imam Ali as memanggil Kumail dan dengan pedangnya beliau menunjuk ke kepala seorang dari Khawarij. Beliau kemudian berkata, “Ini adalah kepala orang yang bacaan al-Qurannya sangat indah dan engkau ingin seperti dia.”
Kumail yang kembali mendapatkan kebenaran Imam Ali as sebagai pemimpinnya, langsung mengambil tangan Imam dan menciumnya serta membaca istighfar atas apa yang pernah dipikirkannya. (Ushul Kafi, jilid 2, hal 606)


DOA HARI KEDUAPULUH SATU RAMADHAN:
AMAN DARI GANGGUAN SETAN

Di hari kedua puluh satu bulan Ramadhan kita membaca:
Allahummaj’al Lii Fiihi Ilaa Mardhaatika Daliila Wa Laa Taj’al Lis Syaithaani Fiihi ‘Alayya Sabiila Waj’alil Jannata Lii Manzilan Wamuqiila Yaa Qaadhiya Hawaaijit Thaalibiina
Ya Allah...
Berilah aku petunjuk menuju kepada keridhaan-Mu Janganlah Engkau beri jalan kepada setan untuk menguasaiku. Jadikanlah surga bagiku sebagai tempat tinggal dan peristirahatan. Wahai Pemberi keperluan orang-orang yang membutuhkan.
Dalam doa hari kedua puluh satu bulan Ramadhan ada empat tema penting; keridhaan Allah, aman dari godaan setan dan nafsu amarah serta mohon masuk surga. Doa hari kedua puluh satu ini menekankan aman dari godaan setan.
HUBUNGAN SETAN DAN MANUSIA:
Allah Swt berfirman, “... Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.”(QS. Yusuf: 5)
ALAT YANG DIPAKAI SETAN MENYESATKAN MANUSIA:
1. Lalai dan lupa
Allah Swt berfirman, “... Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” (QS. al-An’am: 68)
2. Kebencian
Allah Swt berfirman, “... Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu.” (QS. al-Maidah: 91)
3. Menghiasi perbuatan buruk
Allah Swt berfirman, “... Tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.” (QS. an-Nahl: 63)
4. Pandangan haram
Rasulullah Saw bersabda, “Pandangan haram merupakan panah setan.” (Bihar al-Anwar, jilid 104, hal 40)
5. Janji bohong
Allah Swt berfirman, “Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” (QS. an-Nisa: 120)
MANUSIA YANG AMAN DARI SETAN:
1. Mukhlasin
Allah Swt berfirman, “Iblis menjawab, ‘Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara mereka.” (QS. Shad: 83)
Catatan: Mukhlis adalah orang berusaha ikhlas dan melakukan perbuatan dengan ikhlas. Sementara Mukhlas adalah orang yang melakukan perbuatan ikhlas, sehingga Allah memberikannya derajat atau maqam ikhlas.
2. Mukminin
Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.” QS. an-Nahl: 99)
3. Orang yang adil
4. Orang yang tidak mengadu ketika tertimpa musibah
5. Rela dengan takdir Allah
Untuk tiga kelompok manusia ini, Imam Shadiq as berkata, “Iblis berkata, ‘Saya tidak dapat mempengaruhi lima kelompok manusia ini, sementara yang lainnya ada dalam kontrolku ... Termasuk dari kelima kelompok manusia itu adalah orang yang melakukan sesuatu yang dapat diterima dirinya untuk orang lain, orang yang tidak mengadu ketika tertimpa musibah dan orang yang rela dengan takdir Allah.” (Bihar al-Anwar, jilid 78, hal 9)
MENGINGAT ALLAH MEMBUAT SETAN LARI:
Seorang sahabat dengan tergesa-gesa berlari menuju masjid. Ia kemudian mendekati Nabi Muhammad Saw dan berkata, “Ya Rasulullah! Saya sudah menjadi orang munafik!”
Nabi berkata, “Tidak. Demi Allah, engkau belum termasuk orang munafik. Karena bila telah menjadi orang munafik, engkau tidak akan mendatangiku untuk memberitahu masalah ini. Apa yang telah membuatmu ragu akan dirimu? Tampaknya setan telah membisikimu siapa yang menciptakanmu dan membuatmu berpikiran bahwa engkau telah menjadi seorang munafik. Sebagai jawabnya, engkau mengatakan bahwa Allah yang menciptakan aku. Untuk kedua kalinya setan membisikimu pertanyaan ini, bahwa siapa yang menciptakan Allah?”
Sahabat itu terkejut bagaimana Rasulullah Saw mengetahui apa yang ada dalam pikirannya dan menjawab, “Demi Allah, apa yang engkau katakan benar adanya, wahai Rasulullah.”
Rasulullah berkata, “Setan mendatangimu untuk mengurangi atau mencegah perbuatan baikmu. Ketika ia ternyata tidak mampu memenangi medan pertempuran ini, ia mendatangimu dari arah lain. Setan mulai membisikimu dan mempengaruhimu agar tersesat. Bila hal itu terjadi, maka ingatlah Allah Yang Maha Esa, agar engkau aman dari upaya setan yang berhasil membuatmu tergelincir.” (Ushul Kafi, jilid 2)


DOA HARI KEDUAPULUH DUA RAMADHAN: 
TAUFIK ILAHI

Di hari kedua puluh dua bulan Ramadhan kita membaca:
Allahummaftah Lii Fiihi Abwaaba Fadhlika Wa Anzil Alayya Fiihi Barakaatika Wa Waffiqnii Fiihi Lii Muujibaati Mardhaatika Wa Askinnii Fiihi Buhbuuhaati Jannatika Yaa Mujiiba Da’watil Mudhtharriina
Ya Allah...
Bukakanlah bagiku pintu-pintu karunia-Mu. Turunkan untukku berkah-berkah-Mu. Berilah kemampuan untukku kepada penyebab-penyebab keridhaan-Mu. Tempatkanlah aku di dalam surga-Mu yang luas. Wahai Penjawab dosa orang-orang yang dalam kesempitan.
_________
Dalam doa hari kedua puluh dua bulan Ramadhan ada empat tema penting; keutamaan Allah, taufik ilahi, perbuatan demi keridhaan Allah dan surga tempat orang yang ikhlas. Doa hari kedua puluh dua ini menekankan taufik ilahi.
TAUFIK ILAHI MENURUT IMAM ALI AS:
1. Petunjuk
“Tidak ada petunjuk yang lebih bermanfaat dari taufik ilahi.” (Nahjul Balaghah, hikmah 113)
2. Inayah Allah
“Taufik adalah inayah ilahi.”
3. Rahmat ilahi
“Taufik merupakan rahmat ilahi.”
4. Daya tarik
“Taufik termasuk dari daya tarik ilahi.”
5. Puncak keselamatan
“Taufik adalah puncak keselamatan.”
6. Nikmat terbaik
“Tidak ada nikmat yang lebih agung dari taufik ilahi.” (Ghurar al-Hikam, tentang taufik)
FAKTOR YANG MENYEBABKAN SESEORANG MERAIH TAUFIK ILAHI:
1. Meminta kebaikan dari Allah
Imam Ali as berkata, “Barangsiapa yang meminta kebaikan dari Allah, maka ia telah diberi taufik ilahi.” (Nahjul Balaghah, khutbah 147)
2. Keberagamaan
“Sebagaimana badan dan bayangannya tidak dapat dipisahkan, taufik ilahi dan agama juga tidak dapat dipisahkan.” (Ghurar al-Hikam, tentang taufik)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai sobat blogger, aku akan membalas komentar sobat.

Movie & TV Show Preview Widget

Book Author : Dostoyevsky