Pengertian manusia pembelajar adalah manusia yang memandang kegaiatn belajar sebagai cara hidup, cara beradanya sebagai modus eksistensi. Belajar merupakan tugas yang ia emban sebagai manusia. Tugas bukan datang dari luar, namun muncul dari kesadaran diri sendiri.Bagi seorang manusia pembelajar, belajr bukanlah metode instrumental untuk meraih sesuatu di luar kegiatan belajar.Nilai keutamaan tindakan belajar itu terletak pada dirinya sendir, pada kegiatan belajar itu sendiri.
Belajar merupakan :1. kegiatan/tindakan yang menyenangkan (learning is fun), 2. ketrampilan hidup (life is skill – learning how to learn ; membaca, menulis, analisis-sintesis, kesimpulan, sistematika-logis, sinopsis, mengambil pelajaran dari pengalaman (hikmah), bagi waktu, kegiatan sambil belajar (learning by doing), dsb. Yang kenyataan lebih bermanfaat dalam kehidupan konkrit daripada beberap materi pelajaran yang pernah dipelajari (what to learn), 3. Long life learning ; ( Hadits Nabi :“Carilah ilmu sejak engkau lahir hingga mati”) bahwa belajar tidak hanyaa di kelas sekolah/PT saja,namun dari kehidupan konkrit,dari pengalaman.
Bobby de porter,Gordon Dryden (Pakar pendidikan) menyebutkan bahwaa belajar akan efektif jika kita dalam keadaan “Fun (Senang)”. FUN merupakan kondisi mental yang lepas tanpa beban, beban dari luar seperti halnya bermain atau menjalankan hobbi. Bobby de porter :Kapasitas pikiran anda tak terbatas” ;”We live only a small life we are given”;”Potencials for growth sebagai manusia hampir tidak terbatas”.
Kiat menjadi manusia pembelajar dan masyarakat pembelajar : 1. Harus menjadi diri sendiri (otentik,jujur),2. Benahi komsep-konsep yang tidak tepat mengenai manusia, 3. Miliki sikap hidup yang sesuai (High Self Image – you are what you think), 4. Hilangkan nilai budaya yang tidak sesuai; gengsi, malu,prasangka (prejudis),mitos,stereotip,solidaritas palsu,ewuh pakewuh.
Filosofi ; Bayi sudah melakukan Manusia belajar :
Ide manusia pembelajar berasal dari keingin-tahuan “Apakah ?” , “Darimanakah ?”, “Kapankah ?”,“Bagaimanakah ?”. Sejak manusia dalam rahim sudah ada proses pembelajaran alamiah dari Tuhan melalui proses belajar dimulai dari komunikasi antara ibu dan bayi. Hingga bayi dilahirkan ke dunia dengan disimbolkan dengan tangisan bayi sebagai tanda ketakutan dan kesiapan bayi akan ujian yang akan dihadapi dan menjawab persoalan-persoalan duniawi yang telah diberikan sebahagian besar teori-teori didalam rahim oleh sang ibu dan bapaknya serta lingkungannya.
Setelah berada dipangkuan ibunya,bayi pertama kali melakukan menyusui dan bertahap belajar ; Apa ini ? Bagaimana penggunaannya ? Apa rasanya ? Bermanfaatkah aku bila mengisap ASI ini ? Apakah aku akan mengalami kenyang dengan mengisap ASI ini ?.Pertama kali bayi pun merasa tidak enak dengan rasa dot ibunya dan rasa ASI, karena terbiasa maka si bayi pun merasa nyaman dengan mengisapnya. Bayi mulai melihat-lihat organ tubuhnya sambil fun dengan seksama ; mengapa aku seperti ini ?, apa ini itu ? Apa warna kulitku ? Berfungsi sebagai apa ?.
Bayi pun sudah terbiasa dalam alam rahim bila lapar ia pun menghentakkan kaki atau tangannya ke dinding rahim perut, setelah di alam dunia si bayi menangis sebagai tanda kepada ibunya.Bila di malam hari bayi dalam keadaan tidur mengalami hal yang sama.Tahap bayi belajar merangkak, sudah siap untuk merangkak perlahan-lahan terjatuh bolak-balik badannya sampai bisa (cita-cita bayi), setelah bisa merangkak tahap belajar berdiri dengan berpegangan tangan ibunya, bapaknya atau dengan dinding terdekat atau dengan alat bantu baby walker,belajar berdiri perlahan lalu terjatuh kemudian si bayi duduk sebentar merasakan sakit atau tidak lalu kembali dalam posisi memegang tembok menuju berdiri tegak.Tahap bayi belajar memakan bubur khusus untuk bayi saat pertama kali yang kita lihat bayi membuka mulutnya dengan perlahan-lahan dan merasakan taste makanannya,bila enak si bayi pun ikut melantunkan kata ‘NYAM NYAM NYAM’.
Saat bayi bisa berdiri dengan berpegangan, rasa keingin tahuan bagaimana cara berdiri tanpa berpegangan seperti yang aku lihat ibu bapakk, sedikit demi sedikit bayi berdiri dan melepas sedikit sandarannya walhasil terjatuhlah si bayi Terus menerus berulang-ulang sampai bisa berdiri dengan stabil.Tahap selanjutnya belajat berjalan selangkah demi selangkah, belajar berbicara terbata-bata ‘mamamama-papapapa’. Belajar bertepuk tangan, belajar bersalaman, mengenal huruf, mengenal gambar hewan, mengenal angka.
. Setelah beranjak balita si bayi mulai belajar interaksi sosial dengan sesamanya, bermain,berbagi rasa suka duka,belajar bersama,berlari bersama.Tahap sekolah, anak sudah mulai belajar ilmiah,membuat tugas pekerjaan, menghafal, menghitung, memimpin, beribadah, hingga mencapai tingkat maksimum Sumber Daya Manusianya (SDM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai sobat blogger, aku akan membalas komentar sobat.