15/8/07 pada hari rabu, aku mulai pergi dari rumah menuju rumah kakakku di bintaro selatan Jakarta kira-kira jam 11 pagi bersama seorang istri titi gustin,anakku nayla, dan oma nayla.
Kita dengan yakin meninggalkan rumah kosong dengan menyalakan lampu teras rumah karena kemungkinan kita meninggalkan rumah sampai malam.
Aku mengeluarkan mobil corona lalu berangkat menuju bintaro melalui cawing, pejaten,cipete, pondok indah, pondok pinang. Tiba dirumah kakakku yang baru melahir
kan anak ketiga seorang bayi perempuan.
Oma nayla memasak daging rendang untuk diberikan kakakku, dengan senang hati kakakku menerimanya karena salah satu kesukaan kakakku.
Aku main ke tempat restoran cwie mie malang lokasinya sebelah rumahnya. Aku mengambil softdrink coca-cola untuk melepaskan dahaga selama perjalanan, s menjalankan salat di musholanya empat rakaat.. Selesai salat aku menyiram rumput yang ada di restoran tersebut hanya untuk rumput-rumput yang kering.
Kembali ke dalam rumah kakakku, mereka sedang makan, lalu mengajak aku makan di meja makan. Kakakku menawari aku makanan cwie mie. Aku menolak tawarannya, karena aku makan nasi dengan telor dadar yang aku sukai.
Setelah selesai makan, aku menuju teras untuk mengisap sebatang rokok 234-DjiSamSoe, istriku dan oma melihat bayi kakakku di ruang kamarnya, sang bayi yang bernama azizah sedang asyik menyusui. Aku menawarkan pulang kepada istriku dan oma, mereka setuju. Kami pamit pulang kepada kakakku dan bergegas menuju mobil kira-kira jam tiga sore. Aku mengambil barang daganganku Habbatussauda di restoran cwie mie yang tidak terjual. Istriku dan Oma belum keluar juga dari rumah kakakku dan aku menyusuli mereka di halaman sambil melihat lingkungan rumah yang sedang renovasi, terlihat kakakku sedang menggendong azizah. Kami pulang setelah itu, mobil aku hidupkan dan kujalankan menuju rumah melewati pondok pinang dan aku mampir di kampus ICAS untuk mengembalikan buku perpustakaan yang aku pinjam yakni Modern Arabic Language. Di perpustakaan aku bertemu dengan ibu endang yang sedang melakukan stock opname. Aku terkena denda tiga ribu lima ratus dikarenakan terlambat mengembalikan. Aku tidak membawa uang, terhutang perpustakaan. Selesai urusan perpustakaan, aku menuju ruang santai sambil membuka notebook, aku mencoba WIFI di dalam kampusku terinstal dengan WIFI dan melakukan browsing, install Yahoo messenger pada notebook. Aku juga membuka email naylaoutlet@myquran.org, aku menerima email hal info butik website yang aku created. Aku ditemui teman kampusku,aku diajak ngobrol sesaat, terdengar suara istriku, anakku nayla, oma nayla di bawah yang sedang menunggu, aku memanggil mereka untuk naik keatas, tetapi mereka menolak dan mengajak aku untuk pulang kerumah. Setelah selesai browsing, aku log off notebook dan turun kebawah menuju mobil. Di parkiran terdapat penjaja buah, istriku, oma membeli beberapa buah.. Setelah itu kami pulang melalui pondok, cipete, blok m, pancoran, cawang, simpang lapangan golf rawamangun. Aku berhenti saat lampu merah pada sisi kanan untuk mengusulkan untuk langsung ke toko di cempaka mas. Firasatku mengatakan untuk pulang ke rumah , karena sudah sore jam setengah empat.
Tetapi usulan lebih kuat untuk langsung ke toko saja, aku mengikuti usulan tersebut.
Tiba di parkiran ITC cempaka mas, aku menurunkan troli bayi untuk nayla. Tiba di toko nayla, aku melihat bu Hasnah pelanggan kami sedang melihat busana-busana muslim hendak membeli, tetapi ukurannya tidak ada. Aku membeli pempek di toko orang lain dua bungkus, lalu aku berjalan ke toko menemui bu hasnah. Setelah aku bersalaman dan ngobrol sebentar dan bu hasnah menanyakan ‘titi mana’ ? Tanya bu hasnah. dibawah jalan-jalan, jawabku. Aku menawarkan bu hasnah memakan pempek, ibunya menolak. Datanglah Istriku, oma, nayla menemui bu Hasnah sambil bersalaman. Titi memuji bu hasnah ‘ibu tambah cantik saja’. ‘Bisa saja’, jawab bu hasnah. Aku pindah duduk sambil menghabiskan pempek. Setelah itu aku menuju toilet untuk berwudhu dan salat ashar.
Setelah selesai aku kembali ke toko nayla, mendengarkan pembicaraan tawar-menawar busana muslim. Bu Hasnah pulang karena tidak ada ukuran dan tidak sesuai harganya.
Titi menawarkan Habbatussauda kepada bu hasnah sebelum pergi, ‘bu habbatussaudanya?’ Tanya titi, ‘Masih ada sedikit’ jawab bu hasnah. Setelah itu aku jalan menuju lantai empat toko tempat aku membeli printer untuk menginstal driver canon PIXMA IP200, aku tanya ‘waktu itu aku membeli printer di toko ini, punya drivernya ?’ .’Gak ada, jawabnya. Aku pergi ke toko sebelahnya toko software,melihat software dan menanyakan software yang aku maksud, tidak ada setelah kutanyakan.
Kata sales toko itu, di toko dekat escalator bisa copy, aku ke sana dan harganya tinggi mencapai lima belas belas ribu rupiah. Aku menawar sepuluh ribu rupiah, mereka menolaknya. Aku pergi ke toko meteor, ada tapi harganya lebih tinggi yakni dua puluh ribu rupiah hanya satu keping CD copied. Aku tawar ‘CD kopian mahal banget, sepuluh ribu saja?’ tawarku. ‘ Gak bisa, tanya kepada bosnya, gak bisa,’ jawabnya. Aku tanya kembali ‘Enci waktu itu aku beli software disini, tetapi gak bisa digunakan, bisa ditukar?’ ‘Bisa’ jawabnya. Aku berpikir turun untuk mengambil CD softwarenya, sampai ditoko CDnya aku copy dulu, ah nanti aku terkena perbuatan curang. Aku bingung nih,gumamku. Hari sudah maghrib, istriku dan oma salat maghrib, aku menyusul salat maghrib. Setelah itu aku jalan-jalan, uni menelepon untuk mengajak untuk mampir ke rumahnya dalam perayaan sederhana ULTAH Bang John. Kami bergegas pulang, oma jalan-jalan sendiri dan bertemu di lobi utama. Aku, istriku,nayla menuju parkiran dan menunggu oma yang sedang belanja. Setelah oma datang, kami masuk mobil dan menuju rumah uni. Sampai dirumah uni, kami mengucapkan ‘selamat ulang tahun dan barakah’ kepada bang john. Kami bertemu dengan karyawan butik yang sudah lebih dahulu di dalam dan kami bersalaman. Kami ditawarkan sama uni untuk langsung makan. Nayla digendong melihat ikan di kolam,’kan,kan maksudnya ikan’. Aku, titi,oma mengambil makanan dan memakannya. Setelah selesal makan, kami pulang ke rumah.
Tiba dirumah kami, aku membuka pagar garasi, nayla turun dan bergegas menuju pagar samping, titi bertanya ; ‘abi buka pintu pagar samping ?’ ‘Gak, aku langsung melihat ternyata rumah sudah tidak terkunci dan dirusak.’ Aku dilarang istriku masuk rumah, agar aku memanggil teman untuk masuk rumah, aku lihat di masjid ada mang zainal yang sedang duduk di teras masjid,aku panggil ‘mang,mang sini’. Temani aku, didalam rumahku ada orang (maling), langsung kita berdua mencari senjata kayu dan memanggil tetangga lain yang sedang duduk dan terlihat yakni ihsan dan ali di depan kantornya ali.Dipangegil sekretaris RT bernama Rinto, Asep (suami rina),tukang gas ikut masuk ke dalam rumah mengecek situasi.
Kami bersama-sama mencari senjata dan masuk ke dalam menyisir tiap ruangan, diruang makan terdapat TV sanex dibalut kain, kamar oma terbuka dan berantakan, kamar opa dan kamarku diatas sudah terbuka dan berantakan. Lemari aku dan istriku berantakan dan raib semua perhiasan istriku termasuk mahar,gelang emas,berlian pemberian ibuku.Lemas aku melihat kejadian tersebut.Aku katakan kepada istriku ‘lemari terbongkar, berantakan dan habis semua perhiasanmu’.
Petugas keamanan lingkungan alias hansip datang dan mengkontak polisi, Uni dan bang john (kakak iparku) datang karena aku telepon via HP, juga udaku,dan masuk ke dalam rumah mengecek kejadiannya. Kemudian datanglah polisi dua orang yang bernama edi dan waluyo. Mereka bertanya kepada oma dan dijawab semua oleh oma. Kemudian datanglah reserse yang bernama waluyo, intelijen berparas ambon serta bertanya kepada oma, mencatat, memeriksa sidik jari penjahat tersebut disetiap kamar serta di foto dengan kamera digitalnya pada tempat perkara. Reserse membaca modus operandi penjahat tersebut dan berkata ini saya tahu penjahatnya yang pernah ditangkap beberapa waktu yang lalu dan dibebaskan. Polisi sudah mengincar kembali dan ingin menangkap penjahat tersebut dalam keadaan beraksi.
Tetanggaku banyak diluar ikut prihatin atas kejadian tersebut dan berjaga-jaga apabila masih ada penjahatnya di dalam. Datang Arief (tetanggaku) menanyakan kejadiannya, dan ikut prihatin dalam kejadian ini. Datang juga tante yet bersama arif (anaknya) pulang dari kantornya Apotik sebagai rasa persaudaraan yang tinggi. Tanteku berbicara dengan ibuku menanyakan musibah yang menimpa kami dengan rasa prihatin yang tinggi. Malam mulai larut tamu-tamu sudah mulai pulang ke rumahnya masing-masing, dan yang tinggal di rumah aku,mami nayla, nayla, oma nayla dengan rasa trauma, kita tidur di kamar oma beramai-ramai. Aku selalu was-was karena khawatir kalau penjahatnya masih mengumpat di dalam rumah, aku memegang senjata linggis di setiap aku jalan-jalan di dalam rumah dan selalu memasang telinga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai sobat blogger, aku akan membalas komentar sobat.