16 September 2007

Esai materi kuliah Drs.Maman S.Mahayana


Filsafat berasal dari akar kata : Philos (Cinta) + Sophos (Kebijaksanaan). Filsafat yaitu falsafah /hukum,Esensi manusia itu apa ?
Phytagoras (abad 6 S.M) seorang filosof bijak (Sophis), saintis matematika
Socrates (abad 4-5 S.M) melakukan pembaharuan terhadap kaum sophis.
Protagoras adalah seorang tokoh kaum sophis.Filsafat penuh dengan makna hidup yang tersirat.Filsafat sehari-hari dikenal dengan :1.Prinsip hidup, 2. Pedoman negara, 3. Makna,Visi,Nilai. Falsafah adalah suatu pandangan mendunia (world view),untuk hal-hal yang tidak akademis.Dasar kebijakan filsafat adalah akal (Hukum-2/Prinsip-2 akal). Ilmu filsafat yaitu suatu disiplin ilmu yang merefleksikan hakekat segala sesuatu sebagaimana adanya (Maujud ,Ghairu Maujud) menjadi Maujud mahuwa Maujud secara radikal,menyeluruh dan matematis. Filsafat sebagai perenungan mengusahakan kejelasan, keruntuhan, dan keadaan memadainya pengetahuan,agar kita dapat memperoleh pemahaman. Filsuf dianggap sebagai orang yang memandang segala sesuatu “dari sudut keabadian”, dan karenanya menemukan ketiadaan sifat penyingnya segala sesuatu. Atau dianggap sebagai orang yang memandang manusia sebagai sesuatu yang tidak berarti,dan karenanya bersikap acuh tak acuh terhadap segala hal. Filsuf merupakan ‘mesin yang berpikir’ tanpa suatu perasaan apapun. Ciri-ciri pikiran kefilsafatan : Suatu bagan konsepsional, Sebuah sistem filsafat harus bersifat koheren (Runtuh), Pemikiran secara rasional, Menyeluruh (Komprehensif), Suatu pandangan dunia (World View), Suatu definisi pendahuluan.

Metode filsafat : Analisa (Perincian), Sintesa (Pengumpulan). Analisa : Eksistensi & Intensi, Definisi Ostensif, Makna tidak indentik dengan kebenaran. Filsafat kritik Sintesa : Filsafat spekulatif sebagai penyusunan sistem. Perangkat metodologi : Logika, Induksi, Deduksi, Analogi, Komparasi. Ruang lingkup filsafat : Radikal/Mengakar, Refleksif/Kontemplasi/Perenungan, Matematis (logika), Komprehensif. Kenapa ada studi filsafat ? Mengapa manusia berfilsafat ?

Karena berfilsafat merupakan bagian tak terpisahkan di struktur & cara keberadaan manusia itu sendiri. Eksistensi itu adalah fitrah,walaupun terputus dengan kematian-proses regenerasi. Keberadaan filsafat itu sendiri karena : 1. manusia pencari makna (meaning), manusia belum puas bila mendapatkan makna.(Hikmah),2. Rindu kepada pengetahuan sebagai mengungkap realitas (kenyataan),mendapatkan kebenaran (The Truth).Manusia mempunyai dua sisi yaitu Terbatas, dalam ide tidak terbatas sebagai ide kesempurnaan. Kemunculan ide terbatas dan tak terbatas menimbulkan ketegangan filosofis. Esensi hewan hidupnya tidak terbatas karena tidak memikirkan masa depan dan tidak punya rencana hidup (Life of plan). Empiris (Indrawi) bersifat terbatas. Waktu merupakan dimensi ke 4 dari ruang : Metafisika ; filsafat, imajinasi, tak terbatas, Matematika ; Empiris, Fisika ; Ruang, terbatas. Esensi kebahagiaan percaya diri, mandiri, berpengetahuan.Alasan-alasan manusia berfilsafat : mencari makna (manusia adalah makhluk pencari makna), mencintai pengetahuan dan kebijaksanaan / kebenaran, mencari pendasaran rasional, why ? A Reason = sebuah alasan, To Reason = berpikir, merengkuh kesempurnaan (kepenuhan) yang tak kunjung sampai. Manusia makhluk Paradoks = punya ide yang tinggi,fisik rentan sekali sehingga melahirkan ketegangan filosofis.

Makhluk Potensial (Spt Manusia) berbeda dengan Makhluk de Facto (spt batu,kucing,malaikat). Eksistensial : berhubungan dengan hakikatada yang terdalam, dan bukan sekadar dengan atribut-atribut (esensi,dalam makna kuiditas) yang sesungguhnya “hanya menempel“ pada ada itu. Eksistensi : ada-nya sesuatu,sebagai jawaban terhadap pertanayaan “adakah (sesuatu) itu ?”; berlawanan dengan esensi (dalam makna kuiditas), yang menekankan apa-nya sesuatu itu (apakah sejatinya), sebagai jawaban terhadap “Apakah itu ?”. Mengadakan potensi yang tidak ada.

Contohnya : Mulla Shadra ; ‘ Ilmu itu bagian dari “wujud’. Epistemologi ; berasal dari yunani ; Episteme berarti pengetahuan, Logos artinya Ilmu, Ilmu tentang sumber-sumber, batas-batas dan verifikasi (pemeriksaan nilai kebenaran) ilmu pengetahuan. Ontologi : Ilmu tentang hakikat ada (wujud dan maujud),wujud murni.Skeptisisme : dapat berarti ketidakpercayaan total dan penuh akan segala sesuatu atau sekadar sebuah keraguan terbatas dalam proses mencapai kepastian. Mistisisme : Kepercayaan bahwa kebenaran tertinggi tentang realitas hanya dapat diperoleh melalui pengalaman intuitif suprarasional,bahkan spiritual dan bukan melalui akal (rasio atau reason) logis belaka. Spiritualisme : Pandangan bahwa realitas puncak yang mendasari semua realitas adalah ruh.Bisa juga identik dengan mistisme. Teleologis ; Telos artinya Tujuan, Logos berarti Ilmu, Kajian tentang fenomena yang menampakkan keteraturan, desain, tujuan, akhir, citacita, tendensi, sasaran, dan arah. Sigmund Freud mengatakan moralitaas terbentuk dari luar. John Lock be mengatakan ajarannya menentang pemikiran Kristen. Logika Induktif adalah pemikiran akal,spt :Besi selalu memuai bila dipanaskan berasal dari besi dipanaskan hari ini memau,besi satunya lagi dipanaskan besok juga memuai. Triniteisme artinya Bahwa Tuhan itu satu tetapi beroknum tiga. Politeisme ialah Tuhan itu banyak, masing-masing mempunyai tugas dan wewenang sendiri. Panteisme artinya antara Tuhan dan alam tidak ada jarak. Teisme ialah Tuhan ada, Deisme artinya Tuhaan menciptakan alam ini pada permulaannya, setelah dicipta yang pertama itu, tuhan membiarkan alam ini masing-masing berkembang atau berjalan sendiri. Ateisme ialah Bahwa Tuhan tidak ada.

Agnotisisme artinya Ketuhanan antara teisme dan ateisme.Theodicea / Theologia :membicarakan Tuhan dari pikiran (akal), untuk membedakannya dari pembicaraan Tuhan dari segi wahyu atau iman. Potensi-potensi khas manusia belum teraktualisasi yaitu : 1.Intelektualitas : Ilmu, 2. Spiritualitas : Kesucian harapan, 3. Moralitas (kehendak) ; Perilaku. Keinginan melakukan respon tubuh, Kehendak melaksanakan jiwa rasional, Kesadaran menyedang melaksanakan proses aktualisasi diri, potensi kemanusiaan kesadaran kebelum selesaian dan kesadaran berkesudahan.Super Ego merupakan prinsip moralitas (relatif), Ego merupakan prinsip realitas, I’d sebagai prinsip keinginan (kenikmatan)/ Principle of pleasure.Stimulus kirim dan kembali ke respon tubuh. Berjiwa tua mempunyai keinginan kecil,berjiwa muda berkeinginan besar. Islam adalah eksistensialis, karena ada tujuan (Telos) yaitu menuju Allah

Perkembangan hewan secara fisiologis cepat disbanding manuisa dan sudah spesialisasi sedangkan manusia belum ada spesialisasi.

Filsafat adalah berpikir dan merasa sedalam-dalamnya terhadap segala sesuatu sampai kepada inti persoalan. Kata lain dari filsafat adalah hakikat dan hikmah. Objek formal ilmu filsafat adalah kebenaran,kebaikan, dan keindahan secara berdialektika.Manfaat berfilsafat :Berpikir kritis, Tidak menerima sesuatu, Tidak menolak sesuatu, Tanpa argumen (reason/alasan). Unsur filsafat : Logika, Etika, Estetika.Objek materialnya : Akal untuk logika (Ilmu), Budi untuk etika (Moral), Rasa untuk estetika (Seni). Mengapa muslim perlu berfilsafat ? Empat pintu masuk pintu studi filsafat, terdiri dari faktor Eksternal dan Internal, faktor eksternal yaitu : penafsiran ulang terhadap hasil kajian ulama-ulama terdahulu, banyaknya pandangan dunia dalam sistem budaya, Faktor Internal : Dorongan Al qur’an untuk berfikir,tuntuan Islam untuk menggunakan akal.

Aqinu Aqlun” (HR.Ibnu Mas’ud) mengatakan Agama itu akal. Tuntutan Islam untuk menggunakan akal maka membutuhkan studi filsafat. Sejarah filsafat ; mengetahui latar belakang lahirnya pemikiran filosofis, menyimak perkembangan pemikiran, mengenal aliran-aliran filsafat secara kronologis, mengetahui karakter masing-masing periode/zaman. Periodisasi pemikiran filsafat : 1. Zaman Hikmah : Nabi Idris/Bapak Filosof Abu Hukama atau Hermes (Yunani), Nabi Nuh/Noah (Istilah Yunani), 2. Zaman Pra Socrates : Thales ; segala sesuatu dari air, Anaxagoras ; segala sesuatu dari udara, Empedocles,Phytagoras, 3. Zaman Yunani klasik : Socrates (wafat 3399 SM), Plato (3-4 SM) Aristoteles (-+ 3 SM).

Aristoteles (384-322 SM), cirinya: 1.menentang paham-paham relatf – skeptisisme., menginternalisasi, 2. ilmu logika, menunjukkan tujuh belas kesalahan berpikir, 3. menolak dunia ide plato, 4. pengetahuan berasal dari pross abstraksi akal,5. tertarik dengan ilmu-ilmu alam, 6. teori hylemorphism yaitu hyle artinya materi, morph artinya bentuk (pengertian entitas), forma. Manusia terdiri dari jiwa : bentuk,” daya aktos (murni)”, Badan : materi.

Hubungan erat antara badan dan jiwa ; “Tidak ada materi tanpa bentuk,tak ada bentuk tanpa materi “. Kebijaksanaan terdiri ; 1.Teorea/Teoritis bersifat subyektif ; kearifan arti akal aktif, 2.Phronesis / praktisi. Ibnu Sina (Avicenna) : ada ide sendiri

adalah konsep plato, aristoteles. Pengetahuan empiris kepada (mengalami abstraksi) pengetahuan konseptual. Benda merupakan konsep,ide translasi menjadi kata

Plato (428-348 S.M) ; 1.Meneruskan upaya socrates membangun sistem pengetahuan yang universal, Menentang faham sofisme, 2.Seperti Socrates, plato perhatian terhadap moralitas politik, 3.Gemar matematika & metafisika.kurang menyukai ilmu-ilmu alam, 4.Punya dua dunia : a. dunia ide (realitas eksternal – obyektif) : tetap,sempurna,abadi, b.dunia fisik : berubah,nisbi,relatif, 5.Mengetahui recollection, 6. Pengetahuan : Episteme: pengetahuan tentang dunia ide (sempurna), Dexa: opini, hal dunia fisik, 7. Meyakini doktrin eksistensi jiwa (jiwa sudah eksis sebelum kita lahir),8. Dualisme jiwa & tubuh (dua substansi yang terpisah).

Sufi yang tidak mau salat mungkin pengaruh plato,antar jiwa dan badan tidak ada hubungan organis tapi ada hubungan instrumental.

Sufis ; Substansi Tuhan, Substansi Jiwa, Substansi Badan. Plato ; Substansi Jiwa dan Badan. Manusia itu universal, Ruh itu akal secara universal

Jiwa (Soul), particular (individu) di bawah Ruh.

Manusia Kepala (Akal/Aqlun) : visi,gerak berdasarkan kearifan/pengetahuan

Manusia Dada (Emosi/Ghadabiyah) :+/- ; terkait dengan herois, romantisme

Manusia Perut (Biologis/Syhawat) :+/- ;kenikmatan, kesenangan

Pembagian filsafat ke dalam cabang-cabang filsafat : 1. Ontologi ;

terkait dengan Realitas (Being), 2. Epistemologi ; Logika,metode ilmu

pengetahuan, filsafat ilmu,ilmu pengetahuan, 3. Aksiologi ; etika, Estetika

Ontologi ; studi tentang ‘ada’,studi yang ada sebagai yang ‘ada’ (being

an being). Studi tentnag hakikat ‘ada’ (being, wujud).,mengkaji sesuatu

cara benda sebagai modus relasi dengan entitas-entitas lain.

Ontis ; ada, being, Logi (logos) ; studi tentang.

Contoh : 1. kertas, berasal dari berasal bubur kayu (pulp) disebut

kausa (sebab) diolah menjadi kertas disebut efek (akibat). 2.

Cahaya matahari yang sekarang kita lihat merupakan cahaya

matahari 8 menit yang lalu.Cahaya bintang 1000 yang lalu.

Masalah Ontologi :1. Substansi – Aksiologi, 2. Eksistensi – Esensi, 3.

Kontingensi – Necessity, 4. Imposibility –Possibility, 5. Sebab – Akibat,

6. Mitos – Pluralitas, 7. Potensi – Aktos.

Contoh :1.Segitiga memiliki sudut tegak lurus merupakan area possibility, 2. Segitiga memiliki 4 sisi merupakan area impossibility, 3. Segitiga memiliki junlah sudut yang sama dengan sudut lurus merupakan area Necessity (kepastian) ; harus dibuktikan dg metode deduksi. Ontologi terkait juga ; metafisika, teologi, kosmologi.Epistemologi, cabang filsafat yang membahas ;1.Hakikat pengetahuan, 2.Sumber-sumber pengetahuan, 3.Struktur pengetahuan, 4.Validitas kebenaran pengetahuan, 5. Batasan pengetahuan, 6. Kemungkinan pengetahuan.

Contoh ; Tahu ; haidrnya gambaran (Tashawwur) dalam pikiran,berupa ;

1.Konsepsi, 2. Ide, 3. Imajinasi, 4. Indera Empirisme, 5. Intuisi

Konteks Justifikasi (Context of justification) - memakai akal, Konteks discovery ( Context of discovery) - memakai wahyu.

Menurut filosof ; Akal adalah bagian wahyu. Nabi adalah akalnya batin

Manusia sadar adanya “asumsi-2 / Anggapan-2 terhadap alam tanpa memutuskan benar atau salah.(Justifikasi).Filosofis terbagi generik dan akademis. Kosmologi tradisi ; alam mepunyai simbol-simbol, Kosmologi modern ; alam hanya mempunyai kuantias, tidak mempunyai simbol-simbol. Kematian adalah akhir dari sebauh proses bukan kesempurnaan.Manusia Otentik harus datang dari diri sendiri, mengikuti aturan diri sendiri ? mengitkuti aturan orang lain.Otentik/Otonom : sejauh kita melihat sesuatu contoh dari dalam/luar/totem dengan kesadaran,contoh : lampu merah menyerobot dengan kesadaran,taat lalu lintas dengan kesadaran.Heteronom : tidak dengan kesadaran.Kejujuran bagian dari sifat otentik, ada unsur futuris (otentik). Orisinal merupakan keaslian, keberasalan.

Manusia Baru, Paradigma kepada pradigma baru atau Transsubstansial (lebih pada penyempurnaan) : gerakan perubahan manusia, ada dua yaitu 1. Perubahan Fisika, 2. perubahan kimia. Substansi : real bukan aksiden ; kuantitas, kualitas, posisi.

Manusia Menuhan Transpersonal : mencari kekuatan eksternal spt Tuhan. Locus adalah sebuah tempat. Sains bisa bicara tentang spiritualitas. Knowledge by concepts and by presence. Kehendak kebebasan manusia tidak bertentangan dengan kehendak mutlak.Tuhan. Manusia bertuhan yaitu memiliki (To have).


Daftar Pustaka


Ir.Husein Heriyanto,M.Hum, “Catatan Kuliah Studi Pengantar Filsafat Islam”, Jakarta : ICAS, 2006-2007.















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai sobat blogger, aku akan membalas komentar sobat.