Kehidupan lain sering terlihat dalam tiap kota yang modern khususnya di Jakarta sebagai kota termaju di Indonesia. Kehidupan ini tidak lain kehidupan di bawah garis kemiskinan (LOW LEVEL POORITY). Mereka itu adalah kaum yang tersisih dari seleksi alam dalam kompetensi kehidupan atau kaum yang tertindas atau kaum yang lemah.
Kaum marginal sering di istilahkan dalam konsep ekonomi, yang mempunyai makna kaum yang mempunyai penghasilan di bawah standar hidup atau mempunyai kehidupan di atas standar hidup rata-rata. Mereka dapat kita lihat di antara kelilingan gedung-gedung perkantoran, luar perumahan eksklusif, di pinggir jalan pejalan kaki,di bawah kolong jembatan, bahkan di sisi aliran kali yang kotor dan bau serta berbahaya. Mereka yang hidup di kota besar dengan sangatlah miskin (terharu), mereka makan dengan makanan sisa yang berasal dari restoran-restoran besar seperti McDonald, Gandy’s, Jade yaitu tulang-tulang ayam Fried chicken,nasi basi yang berada di tempat sampah sehingga mereka terancam kesehatannya. Kaum marjinal juga dapat di lihat pada aliran kali atau sungai salah satu contoh hidup di sisi sungai ciliwung dimana kesengsaraan selalu datang bila air sungai meluap yang menggenangi rumah mereka,mereka pun memanfaatkan sumber air sebagai air minum,mencuci pakaian,mandi. Profesi mereka ada yang menjadi tukang beling,tukang sampah,buruh pabrik,penjahat juga ada,pelacur,waria,lokasi pelacuran juga terjadi pada lingkungan kaum marjinal. Begitu juga kaum marjinal yang ada pada luar lingkungan komplek perumahan yang hidupnya dibawah standar rata-rata. Alangkah kejamnya dunia ini di antara orang-orang borjuis yang tidak peduli dengan mereka (Komunitas Oligarki).
Modernitas suatu negara tanpa kesadaran sosial yang tinggi akan dapat mengakibatkan kepincangan negara tersebut bahkan kehancuran sistim modernis. Apa yang telah dikatakan nabi Muhammad saw. ;
“Apabila kamu membuat makanan,maka lebihkanlah masakan serta kuahnya agar kamu dapat membagi kepada tetanggamu.”Faktor-faktor yang menyebabkan terciptanya kaum marjinal oleh pemerintah : Pembangunan ekonomi yang tidak merata, Budaya Materialisme, Pemerintahan yang sentralistik dan hegemonic, Kebencian dan pembangkangan, Budaya Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (KKN).Faktor-faktor individunya meliputi :Rendahnya tingkat pendidikan, Budaya kerja yang rendah, Lemahnya daya piker, Tidak adanya motivasi hidup maju, Keturunan yang dilaknat Tuhan.Solusi pemerintah yang sedang dijalankan yaitu :Pemerintahan yang otonom kepada pemerintah daerah, Pembangunan ekonomi yang merata, Mengurangi budaya materialis, Menetralisir kebencian dan pembangkangan, Menyediakan pendidikan gratis bagi yang tidak mampu, Memotivasi untuk hidup berkembang dan maju, Meningkatkan budaya kerja yang tinggi, Menghilangkan budaya KKN,Menggalakkan lembaga-lembaga sosial untuk mendistribusikan bantuan tepat sasaran.
Lembaga-lembaga sosial yang ada seperti Badan Zakat Infaq Sodaqoh (BAZIS), Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAZ),Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS),dan banyak lainnya merupakan badan-badan sosial Islam yang mengurus kepentingan umat Islam khususnya,umat manusia pada umumnya.
Lembaga sosial yang ada kuranglah efektif dan amanah dalam mendistribusikan dana bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan bahkan tidak disalurkan alias dana terpendam.Kita sangat prihatin terhadap keadaan yang melanda Indonesia yang mayoritas Muslim mengalami despiritualitas atas sesama muslim
Begitu juga kaum.marjinal yang memiliki kelebihan aset agar tidak memutar hartanya antara kaumnya saja dan tidak mengeluarkan kewajiban agamanya berupa zakat, infak, sodaqoh, khumus, wakaf yang bertujuan memeratakan kesejahteraan sebagai insan kamil, Bila bangsa Indonesia tidak mampu menangani kaum marjinal maka bangsa lain sangatlah bersedia untuk mengeluarkan potensinya sebagai rasa syukur kepada Allah swt. Saat ini sudah berjalan penanganan terhadap masalah umat Islam di dunia ini yang cukup amanah yaitu dari negara Republik Islam Iran yang dikenal dengan gerakan syi’ah Imamiyah dengan Imam Ali Khameini setelah Alm.Imam Khomeini Al Musawi dengan programnya, Saudi Arabia dengan programnya,Kuwait dengan programnya, Brunei Darussalam dengan rogramnya, Mesir dengan programnya, Malaysia dengan programnya, Yaman dengan programnya bahkan Negara yang beragama Nasrani dan Yahudi pun siap menangani masalah-masalah hal kaum marjinal dengan bertujuan memperluas imperialis dan kolonialisnya terhadap Islam yaitu pemurtadan. Demikianlah dengan tulisan ini saya buat sebagai rasa prihatin dan mengajak kepada saudara-saudara muslim yang diberi rahmat dan rezeki dari Allah mau mengeluarkan tenaga,harta,pikiran dan rasa sosialnya kepada kaum marjinal yang hidup di bawah standar hidup rata-rata berupa
bantuan langsung bahan makanan,pakaian maupun tidak langsung dengan menyediakan lapangan pekerjaan, pendidikan gratis, kesehatan gratis,dan lain sebagainya yang bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai sobat blogger, aku akan membalas komentar sobat.